MENGAPA YESUS TIDAK LANGSUNG SAJA MENGUTUK MAKAN DAGING?


PERJANJIAN LAMA

Ada ‘hukum kosher’, sebagaimana hukum yang mengatur tentang perang dan perbudakan. Hukum kosher sedemikian ketat untuk menyulitkan konsumsi binatang. Tuhan yang pengasih, penyayang dan berbelas kasih tidak mengampuni manusia yang membunuh atau memperbudak satu sama lainnya dan juga tidak akan mengampuni eksploitasi binatang. Hukum khoser, perbudakan dan perang dimaksudkan untuk membuat perang, perbudakan dan daging menjadi berkurang kekejamannya daripada pembenarannya. Misalnya alkitab menunjukkan kepada kita untuk tidak memakan binatang ketika mereka masih hidup, yang dengan demikian melarang praktek yang umum sekarang, mengiris sepotong daging binatang hidup (misalnya punuk unta) ketika binatangnya masih hidup dan mengalami kesakitan yang luar biasa.

Perjanjian lama telah digunakan selama bertahun-tahun untuk membenarkan banyak tindakan yang kejam dan sadis (seperti pelecehan pasangan hidup dan kekerasan anak, perbudakan dan perang). Sungguh disesalkan jika mereka terus digunakan untuk membenarkan eksploitasi binatang. Untuk mempelajari lebih jauh tentang Perjanjian Lama dan vegetarianisme, silakan membaca esai Richard Schwartz pada Judaism dan vegetarianism.

PERJANJAN BARU

Yesus mengutuk korban sembahan dan Bait Allah, yang kedua-duaya berkaitan erat dengan makan daging pada masa kebudayaan Palestinanya di abad pertama, yang akan dipahami oleh pendengarnya sebagai oposisi terhadap makan daging. Untuk informasi lanjut mengenai hal ini, silahkan melihat pertanyaan sebelumnya tentang binatang kurban.

Namun demikian, di dalam keempat injil yang dimasukkan ke dalam Kanon kita, Yesus tampaknya tidak mengutuk perbudakan, tunduknya wanita dan anak-anak, dan banyak ketidakadilan lainnya. Dan akibatnya, ketidakadilan ini dan yang lainnya diprbenarkan oleh umat Kristen selama bertahun-tahun. Namun pesan utama Yesus, tentang belas kasihan dan cinta kasih, tidak akan bias bergandengan dengan apa yang kita semua ketahui berlangsung di industri peternakan dan rumah jagal, yang barangkali merupakan tempat paling kejam dan tidak berbelaskasihan di muka Bumi.

Terakhir, Yesus berbicara dalam bahasa Aram, bahasa dimana Injil ditulis adalah Yahudi, dan terjemahan paling awal adalah versi Yunani dari abad ke 14 yang telah disetujui dan diubah oleh pemakan daging – Kaisar Konstantin. Semua versi awal telah dihancurkan atas tuduhan heresy. Menurut beberapa pakar, Yesus benar mengutuk makan daging, tetapi di dalam Injil, bagian ini dibuang oleh proses penyuntingan yang dilakukan penulis yang memakan daging pada masa awal perkembangan gereja. The Essene Gospel of Peace merupakan salah satu contohnya.

0 komentar: